RINDU YANG MEMUNCAK
Tanpa ku sadari pipi ku basah, membaca tulisan kakak perempuanku. Tulisan yang membuat rasa rindu ku memuncak pada kakak pertama yang sangat istimewa untuk ku. Kakak yang sering kali memarahi ku saat aku sedang menangis, kakak yang selalu meminta ku untuk lebih dewasa dan kuat, kakak yang begitu penyayang namun sangat angkuh.
Aku merindukan nya... Sangat merindukan nya.
Aku tahu dia lelah, tapi dia terlalu sombong.
Aku tau dia rindu, tapi dia ragu untuk menyampaikannya.
Aku ingat saat dia memeluk ku, saat itu dia menangis tapi suaranya tak terdengar.
Abdul Kahar Wahid, nama yang bagus, engkau adalah idola ku. Dengan wajahmu yang tampan, kulitmu yang putih, gigi yang tersusun rapi dan mata mu yang selalu penuh dengan ketegasan aku selalu bangga menyebut mu sebagai kakak ku. Aku selalu ingin memperkenalkan mu pada semua orang kalau kamu iitu kakak ku.
Aku ingin kau ada di sini, memeluk ku dengan senyum terbaik mu.
Pulanglah idola terbaikku...
Semua merindukan mu...
0 komentar