SOROT MATA ITU

by - 19:27

Pagi itu langit nampak mendung, ku langkah kan kaki ku menuju ke arah nya. Wajah itu terlihat sangat ramah dan penuh kasih. Senyum yang sangat tulus terukir di bibir nya. Langkah kaki ku pun semakin cepat, tak sabar ingin memeluk sosok yang selalu ku rindu kan.
Aku begitu bahagia dalam pelukan kan mama.
Mama semakin kurus, pipinya cekung, tapi sorot mata nya begitu kuat dan optimis.
Air mata menetes di pipi, dengan rasa bersalah yang begitu besar. Aku tak mampu membalas semua yang sudah mama lakukan untuk ku.
Mama bekerja tanpa kenal lelah, mengumpulkan setiap rupiah yang dia hasilkan dan semua itu untuk ku.
Tak sekalipun, ku dapati mama mengunakan rupiah yang dia punya untuk dirinya. Baju yang dia kenakan tak ada yang baru.
Mama menjalani hidup dengan sangat sederhana di kampung. Memasak menggunakan kayu bakar sedangkan atap rumah sudah sangat rapuh sehingga saat hujan harus siap kehujanan dan saat matahari terik juga harus siap kepanasan.
Tak sekalipun mama mengeluh dengan kondisi seperti itu.
Sedangkan aku,?
Semua kebutuhan dan keinginan ku, mama penuhi.
Tapi tak ada yang pernah aku lalukan untuk mama.
Aku ingin mama bahagia.
Aku ingin mama tinggal di tempat yang layak. Berhenti melakukan pekerjaan berat.
Mama berhak untuk bahagia karena hatinya yang sangat mulia.
Sudah cukup lama mama menjalani hidup yang penuh keterbatasan.
Tapi aku belum bisa apa-apa saat ini.
Ya ALLAH, beri aku kekuatan, kemampuan, dan jalan untuk membahagiakan mama dan papa.
Aamiin

You May Also Like

0 komentar