Cukup
lelah saat ini, berjalan tanpa henti dan tak tau arah. Bermimpi dan hampir lupa
untuk tersadar. Saat di tanya kenapa? Dia akan menjawab, karena hanya dalam
mimpi aku bisa mendapat semua yang aku inginkan. Aku ingin bahagia dan aku
benci keterbatasan. Waktu itu berjalan tanpa henti dan tanpa batas, aku ingin
seperti waktu.
Udara
yang terus berhembus memberikannya hidup. Kenapa dan untuk apa? Dia sudah
lelah, kenapa tak berakhir saja? Dia tak ingin hidup, bahkan dia benci dengan
kehidupan. Kosong dan tak berarti, hanya itu yang dia punya. Dia tak punya
alasan untuk menangis, tidak juga untuk tersenyum dan itu rasanya sangat sakit.
Apa masih harus berjalan dan bertahan?
Mengakhiri
hidupnya pun, dia tak pernah di perbolehkan karena katanya itu dosa. Apa ada
yang bisa di persalahkan? Atau saling menyalahkan. Dan apa ada yang peduli?
Apa
semua itu benar atau karena dia lupa untuk bersyukur? Atau karena memang tak
ada kebahagiaan di dunia ini? Sebenarnya siapa yang pantas untuk bahagia?
Apakah aku, kamu, dia atau mereka?
Bukankah semuanya ingin bahagia.
Semua hanya menjawab, takdir kita berbeda.
Kenapa kalian menatap
ku? Apa ada yang ingin kalian katakan? Katakanlah, jangan diam saja. Atau
karena memang di antara kita sudah tak ada lagi yang peduli?